Selasa, 09 Mei 2023

TOWEL HOTEL, SALAH SATU GUEST SUPPLIES PENTING UNTUK TAMU

Margareta Nini Moeljati, M. Par.

Kompetensi Keahlian Perhotelan SMK Nusaputera 2 Semarang


GUEST SUPPLIES adalah barang yang disediakan oleh hotel untuk memenuhi kebutuhan tamu selama menginap. Guest Supplies terdiri dari perlengkapan mandi dan perlengkapan tidur.

Towel (Handuk) sebagai salah satu guest supplies terbuat dari katun premium 100%, jadi daya serapnya tinggi. Benang yang digunakan adalah skala 30/2, jadi lebih kuat, tahan lama, tidak mudah robek, lembut di kulit dan nyaman digunakan kapan saja. Ukuran towel sesuai fungsinya akan dijelaskan kemudian. Selain itu ada ukuran gramasi atau gram per meter persegi sebagai standar pengukuran kain. Towel memuiliki gramasi lebih dari 500 gsm, yang juga menentukan keawetan, kelembutan dan daya serap handuk.

Jenis Towel yang biasa digunakan di Hotel :

1. Bath Towel

Towel yang dipakai untuk mengeringkan rambut setelah selesai keramas atau mengeringkan badan setelah mandi. Umumnyta memiliki serat lembut dan berukuran antara 60 cm x 120 cm atau 70 cm x 140 cm dengan gramasi 550 539 gsm.



2. Hand Towel

Handuk ini digunakan untuk mengeringkan tangan setelah cuci tangan. Ukuran hand towel  bervariasi : 40 cm x 70 cm dengan gramasi 550 154 gsm.


3. Face Towel

Face towel adalah jenis handuk yang berfungsi untuk mengeringkan air pada bagian wajah. Ukurannya 30 cm x 30 cm dengan gramasi 550 50 gsm.


4. Pool Towel

Handuk yang digunakan di Kolam Renang Hotel (Handuk Pantai), Ukurannya sedikit lebih besar daripada handuk mandi.

5. Bath Mat

Handuk ini memiliki bentuk seperti handuk mandi, namun ukurannya lebih kecil, sekitar 35 cm x 35 cm


6. Bath Robe

sejenis busana berpotongan one piece yang sengaja diciptakan untuk memudahkan pemakainya lebih cepat mengeringkan badan setelah selesai mandi atau berenang. Juga memudahkan sebelum berpakaian usai mandi.



Demikian materi tentang Towel yang biasa digunakan di Hotel, 

Semoga bermanfaat. 


 


Kamis, 04 Mei 2023

 DOKUMEN PERJALANAN WISATA

By Margareta Nini Moeljati, M. Par.

Kompetensi Keahlian Perhotelan SMK Nusaputera 2 Semarang

 

Dokumen Perjalanan Wisata sangat diperlukan saat kita akan melakukan perjalanan ke luar negeri, agar selama berada di luar negeri kita merasa aman dan nyaman, sehingga tujuan perjalanan kita tercapai. Adapun jenis dokumen perjalanan yang diperlukan adalah :

1. Paspor







Sumber gambar: Tribun

Dokumen perjalanan wisata pertama yang wajib dibawa saat bepergian ke negara lain adalah paspor, sebagai dokumen resmi yang menunjukkan identitas kewarganegaraan ketika melakukan perjalanan ke luar negeri. Jenis paspor disesuaikan dengan fungsinya masing-masing.

Paspor Biasa

Berwarna hijau, paling umum dimiliki masyarakat. Paspor ini dapat dipakai untuk melakukan perjalanan wisata ke negara lain. Masa berlaku dari dokumen perjalanan wisata ke luar negeri ini hanya lima tahun, dan dapat diperpanjang di kantor imigrasi.

E-Paspor

E-paspor tentunya menawarkan lebih banyak kenyamanan dibandingkan paspor biasa. Karena memiliki data biometrik yang lebih lengkap dan akurat, dokumen perjalanan ke luar negeri ini lebih mudah dipindai saat kamu melakukan kunjungan ke negara lain, proses verifikasi dari e-paspor lebih cepat karena tidak melalui cara manual, pengajuan visa jadi lebih mudah. Selain itu, beberapa negara juga memberikan bebas visa bagi mereka yang memiliki e-paspor.

Penerapan e-paspor sendiri sudah dilakukan di beberapa negara maju seperti Australia, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, dan masih banyak lagi. Jenis paspor ini juga sudah sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

Paspor Dinas

Seperti namanya, jenis paspor ini memang diperuntukkan bagi pegawai pemerintahan yang hendak melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Paspor ini memiliki warna biru, dan biasanya dibutuhkan lampiran yang cukup banyak untuk bisa memperoleh jenis dokumen perjalanan ini.

Beberapa dokumen yang harus disertakan adalah surat izin resmi dari atasan, surat bukti kelulusan beasiswa, dan seterusnya.

Paspor Diplomatik

Paspor ini dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah bagi mereka yang hendak melakukan perjalanan diplomatik. Selain itu, paspor ini dikeluarkan langsung oleh Kementerian Luar Negeri, yang mana itu menjadi pembeda antara paspor dinas dan diplomatik.

 

2. Visa

Sumber gambar: Indonesia Travel

Visa sebagai legalitas memasuki wilayah dari suatu negara atau sebagai izin berkunjung. Jenis dokumen perjalanan ke luar negeri ini juga hadir dalam beberapa pilihan, yakni:


Visa Turis

Visa ini hanya digunakan untuk tujuan wisata. Pengajuan dokumen perjalanan ke luar negeri satu ini dapat kamu lakukan di kantor kedutaan negara tujuan. Perlu diperhatikan bahwa setiap negara memiliki syarat pengajuan visa yang berbeda. pastikan bahwa dokumen yang dilampirkan sudah sesuai dengan prosedur pengurusan visa di kedutaan tersebut.

Visa on Arrival

Berbeda dengan visa turis yang harus diurus beberapa minggu atau bahkan bulan di kantor kedutaan, jenis visa ini bisa didapatkan saat pertama kali tiba di negara tujuan—dapat diurus di bandara atau Pelabuhan. Visa on arrival hanya dikeluarkan oleh negara-negara tertentu yang umumnya memiliki hubungan dekat saja.

Visa Kunjungan Keluarga

Dokumen perjalanan ke luar negeri ini dibutuhkan saat hendak mengunjungi keluarga yang tinggal di luar negeri. Seperti visa wisata, dokumen ini harus diurus sebelum berangkat ke negara tujuan.

Pada umumnya, pemegang visa kunjungan keluarga dapat tinggal selama tiga bulan di negara tempat sanak familinya menetap. Untuk pengurusan visa ini, tentunya diperlukan surat undangan dari keluarga yang menetap di negara tujuan. Maksudnya jelas, yakni untuk memberitahukan bahwa mereka akan menjadi penjamin selama kamu berada di negara tersebut.

Visa Belajar

Dokumen perjalanan ke luar negeri ini dipakai untuk tinggal secara legal di suatu negara, yang dalam praktiknya dikhususkan bagi para pelajar atau mahasiswa asing. Pemegang visa ini tetap diperbolehkan untuk mengambil pekerjaan sampingan, tetapi jumlah jam kerjanya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 

3. Exit Permit

Jenis dokumen perjalanan wisata exit permit berbentuk lembaran kertas yang berisi stempel resmi dari kantor imigrasi. Lampiran itu pun kemudian ditempel pada paspor sebagai bukti bahwa kamu sudah memasuki atau keluar dari wilayah negara tertentu.

Masa berlaku dari dokumen penting ini rata-rata tiga bulan, tetapi bisa jadi lebih panjang tergantung pada jenis visa yang diperoleh.

 








https://travelmaker.id/2020/08/06/asuransi-perjalanan-jadi-kunci-pariwisata-new-normal/

4. Re-Entry Permit

Dokumen perjalanan ini biasanya diurus oleh mereka yang sudah mendapat izin tinggal dalam kurun waktu tertentu di suatu negara. Orang asing dapat kembali memasuki wilayah negara yang menjadi tempat tinggal barunya dengan mengajukan re-entry permit. Jenis dokumen perjalanan ini harus diurus sebelum keberangkatan orang tersebut ke negara asalnya.

 5. Surat Keterangan Fiskal











https://www.ladfanidkonsultindo.com/2021/01/13/surat-keterangan-fiskal/

Fiskal dimaknai sebagai surat keterangan yang menunjukkan sebagai warga negara sudah membayar pajak sesuai peraturan yang berlaku, menunjukkan kepemilikan nomor pokok wajib pajak (NPWP) sebagai bukti bebas fiskal luar negeri kepada pihak otoritas bandara atau imigrasi.


6. Sertifikat Kesehatan

Sertifikat kesehatan atau yang lebih dikenal dengan kartu sehat, merupakan dokumen resmi yang diterbitkan oleh dinas kesehatan, yang dapat dipakai saat seseorang melakukan perjalanan ke negara lain. Menurut istilah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kartu sehat disebut yellow card.

Pengurusan kartu ini didasarkan pada Undang-Undang Kesehatan Internasional yang diberlakukan oleh WHO. Fungsinya adalah untuk membuktikan bahwa negara tempat kamu berasal sudah terbebas dari kasus penyakit menular seperti kolera, cacar air, dan lain sebagainya.

 



https://blogaryans.wordpress.com/tag/sertifikat-kesehatan/

 





7. Asuransi Perjalanan

Dokumen perjalanan wisatayang satu ini juga penting untuk dibawa ketika  bepergian ke luar negeri. Jenis asuransi ini biasanya hanya bersifat jangka pendek atau paling lama enam bulan. Beberapa vendor asuransi perjalanan biasanya akan memberi jaminan untuk beberapa kasus seperti keterlambatan penerbangan, kehilangan bagasi, atau bahkan kecelakaan saat bepergian.

 



https://travelmaker.id/2020/08/06/asuransi-perjalanan-jadi-kunci-pariwisata-new-normal/